Aku ingin menjadi ilalang saja yang tak tuhan beri nafsu
Aku ingin jadi duri saja yang tak diberi Tuhan nurani tuk menyakiti
Aku ingin jadi binatang saja yang tak tuhan anugerahi akal
Karna pada kenyataanya aku selalu tidak bisa bertindak seperti manusia yang berakal jika berada di dekatmu
Perjalanan kita telah jauh
Aku telah mendapat banyak pelajaran berharga dari mu
Mengingatmu seperti melahap berton-ton cabe yang sisakan pedas, perih, panas dan air mata
Aku ingin muntahkan tapi rasa yang menyertai pedas dimulutku senyaman hartal nirwana Ketika keringatmu menyekat, membanjiri ruangan tempat kita menulis berlembar-lembar kisah,
Aku mulai pengap, nafasku satu dua,hidungku tersumbat, dan dadaku telah dipenuhi keringat
Ingin sekali aku menyeka segala pengap yang merayap,tapi pesona yang terbekas seharum kasturi surga
Betapa kilau tubuh kita yang basah oleh ludah dan keringat membuat angin merinding
Sebaiknya kita berkaca pada titik-titik air yang mulai menggenang di panggung permainan kita
Apa hendak kau akhiri teatrika bertajuk gairah dan air mata ini?
Jika ya, kita akan memulai sebuah kisah baru
Kita akan membuat pertunjukan yang maha dahsyat
Kita akan bersenggama dalam beberapa baris kata
Dan mungkin orgesme akan kita dapat dari ujung penamu dan kelamin tintaku
Kita akan bercinta dengan alas kertas yang maha luas
Imajinasikan dirimu sesukamu
Orgasmekan aku, tentunya dengan ujung penamu diatas kertas putih biru
Akan banyak yang melihat bersenggamaan kita
Maka mari bermain cantik
Mari bermain liar
Mari tumpahkan air mata seluruh dunia
Mari gelakkan tawa ke angkasa
Menyentuh setiap hati dengan ujung penamu dan kelamin tintaku
Akan ada banyak orang yang menunggu persenggamaan kita
Mereka akan membentangkan kertas putih biru itu
Ayolah…………
Tidak ada komentar:
Posting Komentar