Seberapa kuat kita bertahan akan cobaan, seberapa lama kita mampu berdiri dari terpaan masalah. Ini menentukan siapa kita sebenarnya. Kita tidak diukur dari satu - juga dua permasalah. Semua merupakan rangkaian konsistensi kita dalam bertahan dari waktu ke waktu. Ada proses di sini. Pembentukan karakter tidaklah instan. Ada rangkaian yang terjadi dari tahapan kejadian-kejadian, masalah - hadiah - masalah lagi - masalah - masalah - masalah - lalu hadiah. Saya tidak percaya perjuangan yang hanya berakhir dalam masalah dan berhenti. Dengan catatan perjuangan yang tulus dan sepenuh hati. Niscaya tidak akan berhenti pada masalah, ia akan berlanjut menghasilkan hadiah. Manusia yang telah berjuang akan mendapatkan upahnya kini atau kelak. Bukan karma yang saya bicarakan. Tapi sebuah logika sederhana. Tidak akan ada panen kalau tidak menanam. Berfikir sesederhana itu saja.
Mari tumpahkan air mata seluruh dunia Mari gelakkan tawa ke angkasa Menyentuh setiap hati dengan ujung penamu dan kelamin tintaku Akan ada banyak orang yang menunggu persenggamaan kita Mereka akan membentangkan kertas putih biru itu Ayolah,... ... ... ... ... ...
Minggu, 21 Maret 2010
Bangun dan berjuang !!! Jalan Kita Masih Panjang,...
Dengan kesadaran itu, seharusnya dalam keseharian kita dipenuhi semangat berjuang - pantang menyerah. Penuh keceriaan - tidak lembek. Berteman percikan api cita-cita, menyulut jantung bekerja lebih cepat, berujung ke nadi membawa darah ke otak, mengirim sinyal untuk melawan: keterpurukan, kemiskinan, kemalasan, pikiran sempit, iri-dengki, prasangka buruk. Lalu diganti dengan optimisme menatap hari depan. Berseri menyongsong hari-hari perjuangan untuk merdeka dari segala hal negatif itu.
Kita selalu kompromi dengan karakter menerima apa adanya. Ini inti masalah yang membuat kita betah dengan kondisi lemah. Potensi, sebesar apapun itu, yang tersimpan dalam masing-masing kita, akan tetap berada di tempatnya sampai kita mati jika kita mau. Jika mau menyimpan, itu pekerjaan mudah. Tidak seperti menyimpan uang dalam rekening bank yang senantiasa terancam akan godaan penarikan dari atm dan juga maling atm. Tapi, menyimpan potensi tidaklah berbunga, juga tidak berpotensi dapat hadiah kejutan. Maka dari itu, marilah kita berfoya-foya dengan potensi yang kita punya. Membangun diri, membangun masyarakat, membangun bangsa.
Bangunlah putra-putri ibu pertiwi (Iwan Fals)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
artikelnya menginspirasi
ST3 Telkom.ac.id
Posting Komentar