Senin, 19 Januari 2009

Kau telah merapuhkan ku

Kau Telah Merapuhkan ku

Aku berjalan di tapak keraguan..
Ilalang dan angin lembah tak mengusik naluriku..
Tatapku kosong..langkahku gontai terbenam lumpur pekat..
Ladang ini terasa begitu lapang..tak berbatas..
Entah dimana langkah ini kan terhenti..
Dulu..aku begitu kuat..bahkan tuk seberangi lautan..
Aku begitu hebat..bahkan tuk jinakkan singa yang lapar..
Tapi kini..cinta membutakan naluriku..membunuh keberanianku..
Aku begitu takut..begitu rapuh..begitu bisu..
Aku takluk karenamu..wanitaku..
Aku tak mampu busungkan egoisku..
Aku seperti anak yang tak berinduk..
sehebat inikah perasaan itu..
Inikah rasa yang membunuh para panglima perang..
Inikah nuansa yang meruntuhkan para penguasa negeri..
Inikah anggur yang memabukkan para penyair..
Sesuatu yang tak pernah ku hiraukan..yang aku tepikan..
Kini menawanku..merantai erat tiap persendianku..
Musim terasa tak terganti..daun tak berguguran..bunga tak terkembang..
Aku begitu kosong..langkah ini tak menentu..
Lidahku kaku..mulutku terkunci rapat..detak jantungku tak berirama..
Hanya tuk sebuah kata..
Hanya tuk sebuah rasa..
Aku menjadi hina..
Aku menjadi nestapa..
Aku hancur..

Tidak ada komentar: